Sep 8, 2008

Nuansa Ramadhan : Tafsir Al Mishbah 9 September 2008

Pada tafsir Al Mishbah kemarin banyak membahas tentang pernikahan. Hari ini banyak membahas tentang perdagangan. Kenapa demikian? Ya logis aja, gimana mau nikah kalo ga ada biaya? Gimana cara cari biaya? Ya dengan bekerja, contohnya berdagang :) Nah...perdagangan seperti apa yang Islam inginkan? Mungkin bisa disimak dari beberapa kesimpulan di bawah :

1. hendaknya perdagangan dilakukan atas dasar suka sama suka.

Hendaknya dalam perdagangan tidak ada pihak yang dirugikan. Pembeli mendapatkan barang (tapi tidak kemurahan), dan penjual mendapatkan untung (tapi tidak kebanyakan). Agar transaksi perdagangan berhasil, hendaknya kedua pihak (pembeli dan penjual) melakukan tawar menawar, hingga harga yang diinginkan bisa tercapai diantara keduanya.

2. dalam perdagangan ada etika bisnis.

Etika bisnis disini misalkan adalah tidak menjual barang dengan harga berlipat-lipat, yang mendekati riba. Kemudian mengambil untung yang terlalu banyak juga tidak diharapkan dalam Islam, karena bisa jadi pembeli akhirnya tidak rela dengan barang yang dibelinya, dan dia membeli karena terpaksa, karena kebutuhannya. Kemudian ada ijab dan kabul dalam perdagangan. Untuk jaman sekarang, sekedar ucapan terimakasih sudah dianggap sebagai ijab dan kabul antara pedagang dan pembeli.

3. dosa ada dosa besar dan dosa kecil. yang perlu kita hindari adalah dosa besar, tapi bukan berarti boleh melakukan dosa kecil, karena dosa kecil yang diulang-ulang bisa menjadi dosa besar.

Dengan menghindari dosa-dosa besar, maka otomatis Allah akan menghapus dosa-dosa kecil kita, walaupun kita tidak memintanya. Karena itu, jika kita sadar telah melakukan dosa, maka hendaknya disusulkan dengan berbuat kebaikan, untuk menghapus dosa yang telah dibuat. Dosa-dosa besar tersebut antara lain ada tujuh, yaitu Menyekutukan Allah, Mengerjakan Sihir, Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah kecuali dengan alasan yang hak, Memakan Riba, Memakan harta anak yatim, Lari dari medan perang, Menuduh berzina wanita-wanita yang terpelihara kehormatannya yang dalam keadaan lalai lagi beriman

4. jangan berangan-angan sesuatu yang mustahil, hiduplah realistis.

Islam menganjurkan kita untuk hidup realistis. Tidak berusaha hidup diluar batas kemampuan. Dan jangan pula iri terhadap apa yang didapatkan orang lain. Syukuri apa yang didapat, dan berusaha mencari lebih dengan ikhtiar dan doa.

No comments: