Aug 4, 2009

Kota ku tersayang, Pontianak, dan Krisis nya -- Bagian 1 --



" saat rumah rakyat tiada listrik mengalir.... kantor perwakilan rakyat, kantor pejabat negara, rumah dinas pejabat negara, bahkan kantor penyedia listrik terus mengalir listriknya........... pantas saja mereka diam2 saja...."


Itulah tulisan yang saya tulis di situs jejaring sosial terkemuka tentang nasib penyediaan energi listrik di kota saya, Pontianak. Kota ini mengalami krisis!!! Begitu banyak krisis yang terjadi akhir-akhir ini....Krisis energi listrik.... Krisis air.... Krisis udara.....Tahukah para petinggi negara ini dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia pasal 33??

Saya yakin mereka ingat, karena untuk jadi petinggi negara ini harus berpendidikan tinggi... dan ini sudah diajarkan sejak SD. Tapi jikalau lupa... boleh lah saya mengingatkannya kembali...

Pasal 33
  1. Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.
  2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
  3. Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
Betapa mulianya undang-undang yang telah disusun oleh pendiri negara ini, dengan cita-cita kemajuan bangsa dan negara....

Tapi apalah daya.... krisis tetap melanda....

Listrik dan air merupakan kekayaan negara ini, yang cabang-cabang produksinya dikuasai oleh negara dan seharusnya digunakan untuk kepentingan orang banyak, dalam hal ini rakyat....

Tapi apa mau dikata??

Sumber energi listrik kota Pontianak yang masih mengandalkan pembangkit diesel, ternyata produksi nya tidak bisa mencapai beban maksimal, dan biaya produksi yang lebih besar dari harga jual....Dengan berbagai alasan perusahaan penyedia listrik berdalih bahwa tidak tersedianya pasokan listrik dikarenakan mesin rusak, kabel putus karena layangan, beban maksimal, dan berbagai alasan lain yang saya yakin banyak dari pembaca mengetahuinya...

Jika ingin kembali ke masa lalu, saat perusahaan penyedia listrik masih jaya, saat minyak dunia masih rendah, dan negara kita masih menjadi pengekspor minyak.... betapa mewah nya kehidupan pegawai mereka... gaji tinggi... fasilitas berlimpah... kehidupan anak cucu terjamin....

Kini lihat lah dampaknya...

Kalau saja manajemen keuangan mereka baik, tidak korupsi, manajemen peralatan mereka juga baik.. tentu tak akan kita dengar alasan mesin rusak.... Ya bagaimana tidak rusak? mesin nya sudah uzur!!! Saat kaya tidak mau membeli mesin baru untuk regenerasi, malah untuk berfoya-foya....Kalau saja infrastruktur yang mereka berikan baik, tentu tidak akan kita temui kabel putus karena layangan... karena kabel tersebut tertanam di saluran-saluran bawah tanah, yang bisa dibuka tanpa harus menggalinya.

Jika perencanaan teknis dan logistik mereka baik, tentu tidak akan menjadi masalah tentang beban maksimal listrik pada saat pick hours. Ditunjang dengan mesin yang berkapasitas besar tentu semakin memudahkan pekerjaan bagian teknis. Dan tentu saja... bagian ini harus bebas korupsi.. karena mereka memegang kunci peranan yang besar dalam penyediaan bahan bakar yang akan dirubah menjadi energi listrik. Janganlah bahan bakar itu dicuri oleh oknum pegawai penyedia listrik untuk menjadi makanan anak istri, karena tidaklah berfaedah bagi mereka sendiri.


Mungkin itu dulu omelan saya hari ini... saya sudah ngantuk karena listrik baru mengalir jam 12 malam.... dan saya baru bisa menuliskan omelan ini...
Kisah tentang air dan udara... akan menyusul di tulisan saya yang berikutnya...


--------------- Bersambung -------------------

2 comments:

emerzet615 said...

..masalah yang hampir sama di wilayah kalimantan ya bang..kalo di Bontang udah lumayan sih..biasa..planning pemerintah yg ga ngeliat jauh ke depan...ngomong2 kalendernya masih keluar dari kotak tuh..he..he..gara2 listrik mati idup berkali-kali ya..??

vbi_djenggotten said...

jangankan di kalimantan...
di sini, di ciputat,
daerah yang jaraknya cuman beberapa mili dari pusat kekuasaan...
jalannya lubang bergelombang,
listrik sering mati ...

mungkin karena gak pernah dilalui pejabat, jadi kondisinya masih kayak gini...