Aug 10, 2009

Dilema Hemat Energi dan Perkondisian Listrik di Pontianak

Dengan tidak bermaksud menyalahkan pihak yang manapun... saya mencoba menulis ini secara objektif.....

Hemat energi listrik merupakan program yang dicanangkan pemerintah sejak disadarinya energi listrik yang mampu disediakan oleh negara semakin menipis, sementara permintaan melonjak. Saya beri contoh program 17-22, yaitu dengan cara tidak menggunakan peralatan listrik secara berlebihan pada jam 17 sampai jam 22. Mengapa demikian? Jelas karena pada jam-jam tersebutlah listrik paling banyak digunakan. Rumah-rumah mulai menyalakan lampu dan aplikan listrik lainnya, kantor-kantor yang masih operasional juga menyalakan lampu dan peralatannya, toko-toko yang beroperasional malam juga begitu.

Program ini dinilai dapat membantu menurunkan beban produksi energi listrik karena dapat mengurangi penggunaan energi cukup besar, karena kebutuhan energi listrik terbesar adalah dari sektor perumahan. Misalkan saja kita mematikan 2 lampu 40 W selama 5 jam selama 30 hari, maka dalam sebulan kita bisa menghemat 2 lampu x 40 watt x 5 jam x 30 hari = 6000 watt.jam = 6 kwh.
Kalo kita konversi ke nilai mata uang siy memang tidak seberapa, cuma Rp.1.380 x 6 kwh = Rp.8.280,-. Sedikit bukan? Ya.. kelihatan nya sedikit, karena hanya satu rumah. Bagaimana jika satu kota yang melaksanakannya?. Anggaplah ada 1000 rumah dalam kota tersebut, maka ada 6 Mwh yang bisa dikurangi dalam 1 bulan. Capek yah lihat hitung2an? sama :p

Menurut penelitian yang pernah dilakukan oleh teman saya (Yuni Sri Wahyuni, magister arsitektur ITB 2008), penggunaan energi terbesar di rumah tangga adalah penggunaan peralatan pendingin, seperti AC dan kulkas. Setelah itu peralatan listrik untuk memasak dan mensetrika, dan setelah itu peralatan kerja dan hiburan, seperti televisi, game console, dan komputer. Penggunaan lampu tidaklah begitu besar jumlah nya, karena lampu-lampu yang tersedia saat ini kebanyakan merupakan lampu yang hemat energi. Dari penelitian tersebut juga didapat bahwa perilaku masyarakat dalam menggunakan peralatan listrik seringkali berlebihan. Misalkan saja, televisi dan komputer yang nyaris hidup 24 jam, AC yang menyala terus, menggunakan setrika untuk mengeringkan baju yang belum kering, dan sebagainya. Tindakan-tindakan ini lah yang menyebabkan penggunaan energi di dalam rumah semakin besar.

Lalu bagaimana solusinya? Pertama-tama harus dimulai dari orang tua di dalam rumah. Belajar dan ajarilah diri anda dan anak-anak anda untuk bijak menggunakan energi listrik. Batasi penggunaan televisi, komputer, dan game console karena barang-barang tersebut sering kali membuat orang lupa akan waktu dan terus asyik di dalam nya. Dengan begitu, anak-anak juga didorong untuk bermain tanpa listrik dan menggerakkan motorik nya biar kelak dia menjadi kuat. Latih juga intelegensi nya dengan bermain tanpa alat listrik, misalkan bermain scrable, catur, atau sekedar mengisi teka teki silang sekalipun.

Kedua, setelah sikap dari penghuni rumah mulai berubah dalam hal penggunaan listrik, alangkah baiknya juga mengganti peralatan listrik menjadi yang lebih kecil penggunaan daya listriknya. Misalkan saja mengganti monitor CRT anda dengan monitor LCD, mengganti komputer anda dengan laptop, mengganti AC rumah anda dengan yang lebih ramah lingkungan dan kecil penggunaan daya listriknya, menggunakan pompa air non otomatis dengan penggunaan tangki atas untuk menurunkan air secar gravitasi, dan masih banyak lagi. Intinya yang nomor dua ini adalah penggantian aplikan listrik yang berdaya besar. Mahal ya sepertinya?? yah... pelan-pelan saja, semampunya :)

Ketiga, tambahkanlah peralatan darurat untuk kondisi listrik tidak mengalir dengan menggunakan lampu darurat. Jangan gunakan lilin atau pun pelita minyak tanah pada saat mati lampu karena resiko kebakaran yang tinggi. Pasanglah peralatan darurat ini di tempat berkumpul keluarga. Dampaknya keluarga anda akan semakin akrab pada saat mati lampu :) Percaya lah :D
Keempat, coba cari alternatif energi lain. Misalkan anda menggunakan pemanas air listrik, coba ganti dengan pemanas air matahari. Tambahkan pula solar cell untuk mengkonversi energi panas radiasi matahari menjadi energi listrik dan digunakan minimal untuk penerangan di dalam rumah. Ganti desain jendela dan pintu rumah anda supaya angin bisa lebih mudah masuk pada saat listrik tidak mengalir untuk menjalankan AC rumah anda, atau lebih baik lagi jangan gunakan Ac :).

Duh... kok kesannya saya jadi bela perusahaan penyedia listrik yah? Ga bole gitu juga dong.. kan harus objektif.....

Sebagai perusahaan penyedia listrik yang dipercaya oleh negara untuk menjadikan sumber daya alam negara Indonesia ini yang melimpah ruah, coba lah untuk mengganti sumber daya yang akan di konversi menjadi sumber energi listrik. Tuh.. matahari kita berlimpah, gas alam merupakan cadangan terbesar di dunia, dan kalau perlu (walau banyak yang tidak suka), gunakan cadangan uranium yang banyak terdapat di Kalimantan. Kalau di kelola secara benar, tentu akan memberikan manfaat bagi seluruh rakyat Indonesia. Biar pendiri negara ini bisa lega di alam barzah sana melihat amanat pasal 33 nya bisa terlaksana :)

Jika memang masih terpaksa menggunakan mesin diesel, ya mau ga mau harus diganti dulu dong mesinnya. Atau minimal backup nya selalu dalam keadaan baik. jangan sampai mesin utama maupun mesin cadangan dua-duanya rusak. Atau pakai alasan klasik soal bahan bakar diesel yang mahal. Dan tertib kan pula oknum-oknum yang mengambil keuntungan dari pencurian bahan bakar diesel perusahaan penyedia listrik.

Para petinggi perusahaan penyedia listrik juga harus pro aktif pada pejabat-pejabat negara agar bisa diadakan pembangkit listrik yang lebih baik dan lebih ramah lingkungan. Para wakil rakyat juga menyingkirkan kepentingan pribadinya untuk membela rakyat yang butuh listrik, dan pejabat negara harus lebih merasakan penderitaan rakyatnya.... Kalau listrik mati di rumah-rumah rakyat, matikan juga listrik di rumah-rumah pejabat negara, wakil-wakil rakyat, pejabat perusahaan listrik, dan kantor-kantornya..... Bikin iri aja melihat listriknya nyala. Jadilah pemimpin dan wakil rakyat yang amanah.... jangan gak amanah... dosa loh (mudah2an pada masih ingat dosa) :D

Akhir kata...... Ayoo!! kita semua berusaha untuk berubah!!!

No comments: