Feb 12, 2009

Energi dan Manusia

Energi yang berasal dari bahasa latin, Energia adalah suatu aktivitas atau kemampuan untuk bekerja. Energi ini tidak dapat dilihat, tapi bisa dirasakan fenomenanya, misalkan saja petir. Petir merupakan energi yang dihasilkan dari gesekan partikel bermuatan. Fenomena yang terjadi adalah energi cahaya berupa kilat dan energi suara berupa guruh, dan jika menyentuh benda lain, maka akan berubah menjadi energi thermal berupa panas.

Sejak SD kita sudah dikenalkan dengan "Hukum Kekekalan Energi", yaitu Energi tidak dapat dibuat, dan tidak dapat dilenyapkan. Energi dapat diubah menjadi bentuk lain, tapi total energi nya tetap sama.

Apa saja energi itu? Sejak SD pun kita sudah dikenalkan dengan 2 jenis energi, yaitu :
1. Energi Potensial
2. Energi Kinetik


Energi potensial adalah energi yang berasal dari kekuatan di dalam diri. Kadang pula disebut sebagai Internal Energy. Misalkan pohon yang tertiup angin kencang, pohon tersebut tidak rubuh karena dia memiliki energi untuk tetap tegak berdiri. Kemampuannya untuk tetap tegak berdiri ini lah yang disebut energi potensial.

Energi kinetik adalah energi yang berasal dari gerak. Misalkan angin yang menerpa pohon tadi adalah partikel kecil yang bergerak, dan akhirnya berhasil menumbangkan pohon. Gerakan partikel angin ini lah yang disebut energi kinetik.

Tapi ternyata ada beberapa bentuk energi lain, yaitu :
3. Energi Thermal
4. Energi Gravitasi


dan beberapa energi turunan lainnya seperti :
5. Energi suara
6. Energi cahaya / sinar
7. Energi elastis
8. Energi elektromagnetik


Sesuai hukum kekekalan energi, maka energi ini dapat dirubah. Kita beri contoh misalkan energi thermal. Energi thermal berasal dari partikel (energi potensial)yang bergerak (energi kinetik) yang bergerak semakin cepat sehingga menghasilkan panas (heat/thermal). Sebagai indikator pengukurannya, digunakanlah temperatur. Partikel dianggap tidak lagi memiliki energi apabila dia didinginkan pada suhu -273 C (0 Kelvin) 

Energi juga dapat dipindahkan. Misalkan tangan kita yang memiliki suhu 36 C kita sentuhkan pada dinding bersuhu 24 C. Maka terjadi perpindahan energi dari tangan kita ke dinding. Dari sini kita mengetahui bahwa cara untuk memindahkan energi, yaitu :
1. Konduksi (ditempelkan)
2. Konveksi (dialirkan dengan media lain)
3. Radiasi (dipancarkan)


Nah... kita masuk ke tataran yang lagi ngetrend niy....

Dari penjelasan diatas kita tahu bahwa energi tidak dapat dihilangkan atau tidak dapat habis. Jadi sebenarnya pernyataan kita kehabisan energi adalah salah. Energi akan tetap ada kok.

Lalu kita lihat lagi tentang cara perpindahan energi. Ternyata energi yang paling gampang dipindahkan dan diubah menjadi energi lain adalah energi listrik. Karena itulah energi ini menjadi populer dan bernilai. Sayangnya energi ini diubah dari matter yang jumlahnya terbatas, seperti minyak dan batubara. Kenapa demikian? Karena minyak dan batubara adalah matter yang paling gampang diubah bentuk energinya. Cukup dengan membakar, maka matter tersebut akan berubah menjadi energi panas, dan panas bisa dijadikan energi listrik.

Berhubung kemampuan pikir orang jaman sekarang masih terbatas, sehingga orang masih terbelenggu dengan kebutuhan akan matter yang paling mudah diubah ke bentuk energi. Negara-negara Eropa yang kurang sekali energi thermal (terutama pada musim dingin) akhirnya mulai mencari cara agar pada musim dingin mereka tidak kedinginan. Jalannya adalah dengan mencari matter tadi. Indonesia adalah negara yang kaya akan energi. Termasuk matter yang dapat diubah menjadi energi. Sejak kecil kita diajarkan bahwa penjajah datang ke Indonesia karena rempah-rempah. Padahal sebenarnya mereka mencari sumber energi baru. Batubara Indonesia dibawa ke Eropa sana, untuk menyamankan mereka dimusim dingin, bahkan hingga saat ini. Sedangkan kita terkena dampak krisis energi karena kebodohan masa lalu (membiarkan sumber energi kita dikeruk orang) dan kebodohan masa sekarang (tidak dapat mengubah energi yang melimpah menjadi energi listrik).

Perang di dunia ini pun pada dasarnya karena energi. Perang Iran-Irak, tidak hanya sekedar perang ideologis, tapi juga perang energi. Invasi Iraq ke Kuwait, Invasi Amerika ke Iraq, Invasi lain2 pada dasarnya adalah karena untuk menguasai energi. Hal ini menimbulkan istilah "Barang siapa yang menguasai energi, maka dia menguasai dunia".

Yah...untuk sementara siy saya hanya bisa berharap kita bisa menjadi lebih pintar dan tidak termanjakan dengan sumber energi yang melimpah (walaupun tidak tahu cara mengubahnya). Karena peradaban kita tidak akan pernah maju kalo kita terlalu sering bersandar pada hasil alam. Peradaban yang terlalu dimanjakan oleh alam biasanya malas dan akhirnya punah. Jangan sampai bangsa kita punah karena alam kita yang begitu kaya dan memanjakan kita.

Mudah2an kita bisa mengubah energi yang ada menjadi sumber energi populer (listrik). Atau mendapatkan cara menjadikan matter (selain radioaktif) menjadi energi.

Mudah2an ya :)





sumber :
Kuliah Bangunan Hemat Energi (Ir. Surjamanto Wonorahardjo, MT)
Kuliah Arsitektur dan Teknologi (Dr.Ir.Sugeng Triyadi,MT)

No comments: