Mar 31, 2008

Star Trek : Voyager

Menjelang kedatangan pesanan jaket Starfleet Officer dari StarTrek Indo, aku kembali melanjutkan hobi nonton Star Trek ku yang sempat tertunda. Setelah menyelesaikan 4 season Star Trek : Enterprise dan 7 season Star Trek : The Next Generation, kini saatnya melanjutkan ke Star Trek : Voyager.

Kisah Star Trek : Voyager adalah series ke empat yang ditayangkan tahun 1995 - 2001. Berkisah tentang USS Voyager yang diluncurkan pada tahun 2371 yang dikapteni oleh seorang kapten perempuan, Capt. Katheryn Janeway. Misi 2 minggu yang tadinya hanya untuk menangkap pemberontak Maquis ini akhirnya harus berakhir dengan misi 70 tahun (jika ditempuh dengan perjalanan tercepat Voyager, Warp 9,9) untuk kembali dari Quadran Delta ke Quadran Alpha.
Yang menyebabkan Voyager terlempar dari Quadrant Alpha ke Quadrant Delta ini adalah sebuah worm hole yang dikendalikan oleh "Care Taker", sehingga terdamparlah Voyager dan kru Maquis sejauh 70.000 tahun cahaya. Sendirian di wilayah yang sangat jauh dari rumah membuat Voyager harus benar explore dunia baru yang belum mereka ketahui.
Awak Voyager dan kru Maquis akhirnya harus bersatu dan bahu-membahu untuk dapat kembali ke bumi. Segala kemungkinan dan teknologi dicari untuk dapat mempercepat perjalanan kembali atau memperpendek jarak tempuh untuk kembali ke bumi.
Seperti layaknya para penjelajah, tentu menemukan banyak teman dan banyak lawan. Salah satu lawan mereka adalah Kazon. Bangsa yang menginginkan teknologi replikator Federasi ini terus memburu Voyager, agar dapat mendapatkan teknologi replikator untuk memenuhi kebutuhan mereka akan air. Tidak hanya Kazon, Vidiians juga mengejar Voyager karena ke-kompatibel-an gen Vidiians dengan Human. Vidiians adalah alien yang terkena penyakit yang tak dapat disembuhkan, sehingga untuk bertahan hidup, mereka harus mengambil organ tubuh dari ras lain. Voyager pun juga berurusan dengan musuh Federasi yang paling berbahaya, Borg. Bahkan seorang Borg yang berasal dari manusia berhasil diselamatkan Capt.Janeway. Dia adalah Seven of Nine, yang akhirnya dipanggil sebagai Seven.
Tapi diantara begitu banyak musuh, Voyager juga berhasil membuat pertemanan dengan beberapa ras, seperti Talaxians dan Ocampa. Bahkan dua orang dari ras Talaxians dan Ocampa ini ikut serta dalam perjalanan Voyager. Mereka adalah Neelix dan Kes. Sepasang kekasih ini memutuskan untuk membantu Voyager kembali ke bumi. Dengan pengetahuan Neelix yang cukup luas tentang Quadrant Delta, dan kepandaian Kes dalam ilmu pengobatan, mereka menjadi additional crue yang sangat berharga buat Voyager.
Jika di ST:TNG ada Data, maka ciri khas di Voyager adalah Dr.EMH (Emergency Medical Holographic). Seorang dokter hologram yang memiliki program adaptive yang terpaksa harus aktif selama perjalanan ini karena dokter utama Voyager tewas saat perpindahan dari Quadrant Alpha ke Quadrant Delta. Dokter yang tadinya hanya bisa beredar di Sickbay ini akhirnya dapat menjalankan misi luar dengan bantuan alat yang dapat mempertahankan kesolidan holographic nya. Sikap sang dokter yang tadinya sangat menyebalkan lama-lama berubah menjadi dokter yang bisa diandalkan dan akhirnya berteman baik dengan Capt. Janeway.
Perjalanan pulang mereka yang panjang ini akhirnya tidak harus mencapai 70 tahun, karena dengan teknologi yang mereka dapat dari Borg, akhinya mereka dapat kembali ke bumi pada tahun 2378. Tentu saja banyak yang berubah sejak Voyager berangkat sampai kembali ke bumi, dari sisi kru yang berkurang dan bertambah, model pesawat yang akhirnya terintegrasi dengan teknologi Borg, dan sebagainya.
Berikut ini adalah gambar-gambar yang berhubungan dengan Star Trek : Voyager


Kru Voyager season 1 sampai 3
dari kiri ke kanan : Neelix, Chakotay, Harry Kim, Capt.Janeway (bawah), Kes (atas), Tom Paris, Tuvok, Dr.EMH, B'lanna Torres



Kru Voyager dari season 4 sampai season 7 :
dari kiri ke kanan :Harry Kim, Seven of Nine, Dr.EMH, Neelix, Capt. Janeway, Chakotay, B'lanna Torres, Tom Paris, Tuvok


USS Voyager dengan nomor registri Starship NCC 74656

Voyager Deck Plan


Voyager yang di tambah dengan komponen Borg.


All story, character, picture is trademark of Gene Rodenberry, Paramount Picture, and taken from http://memory-alpha.org/en/wiki

Mar 20, 2008

Setting Modem Router ADSL Agar Bisa Konek Ke Internet Dengan Mendial Manual

Posting ini terinspirasi dari hasil pertanyaan saya di speedykalbar dot com


Saya pengguna speedy personal dengan quota 50 jam. Tujuan saya mengambil paket quota waktu adalah supaya saya bisa meng"unduh" file sepuas-puasnya selama masa 50 jam tersebut Cuma kadang-kadang saya harus meninggalkan unduhan saya karena ada kepentingan lain, sementara unduhan saya tidak dapat di cancel karena tidak dapat di resume. Akhirnya saya tinggalkan unduhan saya tetap berjalan, sementara saya pulang beberapa waktu kemudian, di saat unduhan saya sudah selesai sejak jauh waktu. Akhirnya, koneksi speedy saya terus berjalan, sementara ga ada yang make. Pertanyaan : Adakah cara supaya modem speedy bisa dimatikan dengan cara timer supaya dia tidak terus berjalan? Jika ada, apakah modem benar2 mati total atau secara koneksi tidak berjalan (tidak masuk billing speedy) tapi tetap dalam keadaan hidup teraliri listrik? Jika ada, apakah bisa di remote lewat hape? Jika tidak ada, jangan berkomentar untuk menyarankan saya mengganti koneksi saya dengan quota data 1 GB atau unlimitted Terimakasih atas jawabannya

Nah....pada saat IT Fans Show di PCC tadi malam, dijelaskan oleh salah satu staf Telkom Speedy tentang pertanyaan saya tersebut. Solusi nya adalah membuat koneksi Speedy tanpa dial otomatis dari modem router, tapi dari komputer. Dan saya yang masih awam soal IT, baru tau caranya adalah dengan membuat koneksi dengan mode Brigde.
Caranya begini :

Pertama-tama, masuk dulu ke modem ADSL anda. Biasanya siy di browser kita ketik aja
192.168.1.1. Atau beberapa modem memiliki alamat tertentu, sesuai dengan ketentuan dari pembuat modem.
Setelah itu kita masuk ke sistem modem nya dengan mengetik user name dan password. Biasanya siy username : admin password : admin. Tapi sebaiknya kita mengganti username dan password nya agar tidak mudah di hack/crack sama yang berkepentingan buruk :)
Setelah berhasil masuk, maka tampilan awalnya kurang lebih seperti ini, tergantung dari pembuat modem nya yah :)


Kemudian kita akan membuat koneksi baru di modem tersebut, caranya bisa melalui wizard, atau pun langsung membuat koneksi di bagian WAN seperti di bawah ini :


Kemudian dilanjutkan dengan membuat koneksi baru dengan mode bridge.


Setelah itu kita submit, dan save setting modem.
Langkah berikutnya adalah membuat koneksi WAN di komputer kita. Caranya adalah sebagai berikut :

Buat koneksi seperti membuat koneksi dial up biasa.


Selanjutnya pilih Connect to the Internet. Klik Next, kemudian pilih Setup My Connection Manually. Klik Next, kemudian akan muncul layar seperti ini :


Pilihlah Connect using a broadband connection that required a user name and password. Klik Next. Setelah itu di nemasukkan nama ISP atau bebas. Kemudian dilanjutkan dengan memasukkan user name dan password nya :


Setelah itu klik next, dan proses pembuatan koneksi selesai. Buatlah shortcut ke desktop anda untuk memudahkan proses dial. Munculnya akan sama seperti dial up, cuma ga ada no telp yang harus di dial, seperti ini :

Setelah di dial, maka komputer akan terkoneksi dengan internet, dan saya pun bisa meninggalkan tidur donlotan saya tanpa khawatir quota time base internet saya tersia-siakan karena saya lupa matiin modem :p

Hehehehe...happy downloading :D

Mar 7, 2008

Friendster Ber"BAHASA"???

Baru nyadar kalo ternyata friendster sudah memberikan fasilitas bahasa baru. Menyusul setelah bahasa Mandarin, Spanyol, Jepang dan Korea, kini friendster juga tersedia dalam "BAHASA" (maksudnya bahasa Indonesia dan Malay).
Hehehehehe.......mungkin karena kebanyakan user nya dari Indonesia kali yah :p
Eniwei.....makin mudah bagi orang Indonesia yang ga bisa menggunakan friendster karena terkendala bahasa....

Nih skrinsot nya :D


Mar 6, 2008

Architect : Michael Graves


Michael Graves words on his video intro : (sori kalo bahasa inggrisnya salah...maklum...ga jago inggris siy...)

When i was growing up, the one thing i could do well was draw. My mother on the other hand start to worry that all about drawing might lead me to think that i was going to be some sort of artist painter,sclupturer,whatever.. and i think she made conmented one point when i was very very young that unless i was as good as piccaso or michaelangelo i was surely started, so she suggested that i think about using drawing in a profession, either engineering or architecture. I asked her what engineers did and she told me and i said therefore i am gonna be an architect. But she said i haven't told you what architect do, and i said i don't care, i am not gonna be engineer. I think the next day i was out in the street drawing the neigbour houses . Luckily i went to the public school that had drawing and got so intense of the end and re inventing a course for me so i wouldn't get bored. I think i probably not really well inform about architecture and what it really could mean to a cultural do mean, until i went to Rome. Understanding architecture through a different kind of lands. Onces you look at the works of an early roman temple and see the role of the floor, the ceiling, the wall, the column, the roof, the windows, his home and the way that u say... Ahaa...this are my noun, verb, and adverb. These are the element of an architecture composition,these are the element that finally give you character within the work. And it is that way of thinking the compositional attitute that one carries into every project is one that uses the richness of all of that, that they all ultimately related to the human scale. And it is that is so intriuging about architecture for me. Thanks a fresh because of the question they ask not because of they style or the momentary attraction to new material or new way of doing something. New doesn't interest me in that way but new gets my life of old like the rest of us...


Mar 5, 2008

Kalimantan or Borneo??

This article is taken from Ari


For Indonesians like me, "Kalimantan" is simply the name we use to call the entire island known in international world as "Borneo", just like how we call your "banana" as "pisang". But apparently, some people actually thought that "Kalimantan" as merely the name of the Indonesian part of the island. It's understandable that foreigners to have this way of thinking, but what disturbing is the fact that even few Indonesians thought the same way. So I think it's important for us to discuss about the origins of these names.

Borneo is a corruption of the word "Brunai" as the British tried to pronounce it. In time, they use that term to call the entire island even though the Sultanate of Brunai Darussalam covered only the northern part of the island. Colonial Dutch occupying part of the island in turn caught on calling the island as Borneo too, a name they took from their fellow colonialist, the British.

While Kalimantan is the name that is closer to us, the natives of Kalimantan. According to the history, while the Portuguese called the island as "Borneo", the natives called the island as "Pulo Klemantan". According to Crowfurd in Descriptive Dictionary of the Indian Island (1856), "klemantan" is the name of a sort of mango, he added that the name had a quality of a folk tale. While according to C. Hose and Mac Dougall "klemantan" came from the names of the local ethnic groups; Iban, Kayan, Kenyah, Klemantan, Munut and Punan. In Natural Man, a record from Borneo (1926), C. Hose explained that "klemantan" is a new name used by the Malay. W. H. Treacher had a different opinion, he thought that the name came from "Lamantah" which means raw sago. Lastly, Prof. Dr. Slamet Muljana in his book Sriwijaya had a theory that "Kalimantan" was derived from Sanskrit "kalamanthana" which means "an island so hot it burns".

A 1857 record says that in his correspondence with the Dutch Resident, Prince Tamjidillah of Banjar Kingdom referred to the island as "Kalimantan island" and not "Borneo island". This shows that even though the name Borneo was preferred by the Dutch Colonial government, the term Kalimantan was more popular among the natives.

Conclusion:
We could not do anything about how foreigners define "Kalimantan", the important thing is that we as Indonesians should realize that the term has always been used by the natives of Kalimantan and has a long history. Thus, we have the obligation to use it correctly. Now I don't understand why Malaysians stick to the name given byt heir colonialist, nor do I want to force English speaker to change the way they call the island, and I couldn't even do it if I wanted to.

We can't force them to call "Cologne" as "Koln", or "Greenland" as "Kallaalit Nunnaat", so I can't expect them to change for us too. Let's just call the island according to our own ways, but with it'd be nice if they acknowledge that "Kalimantan" is Indonesians' way of calling the whole island.

On the side note, though. There are few languages that refer to the island as "Kalimantan" rather than "Borneo", and I really appreciate them! Some examples: Eesti, Иронау, and Русский.

Mar 3, 2008

IT Fans Show - 2 Maret 2008 - Late Report (Event Lokal Netter Pontianak)

Kembali komunitas internet Kalbar, khususnya di Pontianak bertemu secara rutin dalam rangka IT Fans Show yang digelar oleh gabungan komunitas internet dengan dukungan Telkom. Bertempat di Plasa Telkom, sekitar 50 orang, baik di dalam komunitas maupun di luar komunitas berkumpul untuk berbagi pengetahuan tentang dunia internet.
Sekitar pukul 19.00, segala persiapan telah dibuat. LCD Projector beserta Screen dan sound system sudah tersedia. Beberapa peserta yang memang berniat datang ke acara ini maupun hanya sekedar singgah untuk surfing di Cafe Telkom sudah cukup ramai. Seharusnya acara sudah dimulai pukul 20.00. Tapi pemateri yang kali ini dipercayakan kepada "Pcyco" belum dapat hadir di tempat karena masih dalam perjalanan. Akhirnya acara ini dimulai setelah 20.30.
Cuaca yang agak panas dan cerah karena sudah beberapa lama tidak hujan malam itu tidak menyurutkan niat para peserta untuk beranjak dari meja masing-masing. Materi pun dibawakan oleh Didik Samsul Arifin dari Pcyco dengan materi "Internet via gprs/cdma". Materi yang dipersiapkan dengan macromedia flash ini mengalami kendala karena tidak ada kabel sound yang dipersiapkan untuk masuk ke laptop. Tapi dengan bantuan panitia, didapatlah speaker eksternal yang didekatkan dengan mik, sehingga suara dapat terdengar. Ada sedikit joke yang dilemparkan oleh pemateri tentang operator telekomunikasi yang menyediakan jasa internet dengan tarif termurah, yaitu "Pren". Kenapa murah? Karena tinggal bilang "Pren, pinjam hape nya dong" maka biaya komunikasi dapat ditekan :p
Penjelasan yang diberikan cukup jelas, dan pemateri bersedia untuk membagi materi tersebut melalui website pcyco di http://pcyco.or.id.
Setelah sesi presentasi, dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Pertanyaan pun mengalir dari para peserta. Ada pula yang menambahkan tentang isi dari materi tersebut. Tanya jawab pun berlangsung cukup lama, sampai jam 21.30.
Setelah itu acara dilanjutkan dengan acara tambahan, yaitu sedikit promo (klo boleh saya bilang begitu yah) dari Agustinus Stephen dengan bukunya "File Piracy". Buku yang membahas tentang pembajakan file dan telah diterbitkan oleh Elex Media pada bulan Oktober 2007 lalu. Review dapat dilihat di http://elexmedia.multiply.com/reviews/item/261.
Acara berikutnya...... terus terang kontributor tidak mengetahuinya... karena kontributor pulang :p Mohon dilanjutkan review nya :) Tapi menurut Saudara Rovich, acara diakhiri jam 22.00....

(Kontributor : Yudhiarma dan Anggareni, konsultasi via YM hari Selasa 4 Maret 2008 jam 02.30 - 03.10)