Apr 30, 2009

Manajemen Kantor Arsitek Dimulai dari yang Kecil



MANAJEMEN KANTOR ARSITEK DIMULAI DARI YANG KECIL


Oleh :
Yudhiarma, ST.MT. (yudhiarma@gmail.com)
Staf Pengajar Program Studi Arsitektur Politeknik Negeri Pontianak


PENDAHULUAN
Arsitek adalah profesi yang menuntut kemampuan untuk bekerja sendiri maupun tim. Oleh karena itu arsitek harus dibekali pula dengan kemampuan manajerial. Sayangnya dalam banyak mata kuliah yang ada pada perguruan tinggi arsitektur kebanyakan hanya menekankan bagaimana me-manage proyek. Lalu bagaimana me-manage sebuah perusahaan?
Bagi yang mempunyai jiwa enterpreneur sejati, tentu hal ini tidaklah sulit. Bagi yang mengerti bahwa semua pekerjaan harus dikerjakan oleh para ahlinya, hal ini juga tidak menjadi suatu hal yang harus repot untuk dipikirkan. Cuma yang harus diingat, seorang arsitek tidak memulai karirnya langsung menjadi arsitek terkenal! Tapi dengan langkah-langkah kecil untuk jalan yang panjang di depannya.
Tulisan ini dibuat untuk membuka wawasan bagi para calon arsitek muda dalam mengembangkan diri dan pada akhirnya mampu untuk memiliki kemampuan manajerial nya, dan pada akhirnya menjadi seorang arsitek yang bukan hanya mengerti pengetahuan teknis bangunan, tapi juga mengerti mengatur perusahaan dan tenaga kerja nya.

SETELAH LULUS MAU KEMANA?
Demikianlah pertanyaan yang sering diajukan banyak orang untuk seorang sarjana arsitektur bahkan saat dia akan memilih jurusan arsitektur sebagai sebagai bidang ilmu yang ditekuninya.
Sebenarnya sarjana arsitektur itu diharapkan dapat menjadi arsitek setelah mereka lulus. Tapi ternyata tidak semudah itu menjadi arsitek. Belum lagi penghargaan terhadap arsitek di Indonesia dinilai masih kurang. Tak jarang sebuah karya desain arsitektur hanya dihargai berdasarkan jumlah lembar gambarnya. Kondisi yang sangat menyedihkan.
Memang tidak ada salahnya untuk memilih profesi lain, selain menjadi arsitek murni. Hanya sekitar 17% sarjana arsitektur yang akhirnya berprofesi menjadi arsitek . Tapi itu bukanlah suatu kegagalan dalam dunia pendidikan arsitektur. Hal ini memang terjadi karena memang jumlah proyek konstruksi yang ada di Indonesia tidaklah banyak.
Bagi mahasiswa lulusan arsitektur yang pada akhirnya memilih untuk menjadi arsitek, tentu akan memulai karirnya menjadi asisten arsitek pada sebuah biro atau konsultan perencana, atau bahkan bekerja di site konstruksi menjadi pengawas proyek. Bagi yang cukup berani mengambil resiko dan memiliki modal, membuka biro atau perusahaan sendiri juga bisa menjadi pilihan.

Gambar 1 : Ilustrasi akan kebingungan para lulusan sekolah seni Lehigh Arts and Sciences dalam mencari pekerjaan karena perusahaan mencari orang yang berpengalaman

JALAN PANJANG MENUJU SUKSES
Menjadi sukses itu butuh usaha yang keras. Tidak bisa seorang arsitek langsung sukses tanpa ada pembuktian akan prestasinya. Kunci keberhasilan selalu dimulai dari proyek pertamanya. Proyek pertama biasanya adalah proyek kepercayaan, biasanya didapat dari klien yang merupakan orang-orang terdekat dari arsitek tersebut. Jika proyek tersebut berhasil dibangun, maka proyek tersebut akan menjadi pengalaman pekerjaan pertama bagi seorang arsitek.

Gambar 2 : Arsitek dan klien nya berdiskusi


Dari proyek pertama tadi, akan muncul proyek kedua, ketiga dan seterusnya. Tapi jika mengharapkan orang saja yang datang ke kita, tentu akan sangat sulit mendapatkan proyek. Oleh karena itu seorang arsitek pemula juga harus menjadi marketing yang handal. Berani malu untuk menawarkan jasa desain nya kepada calon klien merupakan kunci keberhasilan arsitek. Tapi bagaimana dengan yang tidak punya keberanian untuk malu?

Disini lah partner mulai dibutuhkan. Seorang marketing yang handal akan menjadi orang yang berada digaris depan untuk kemajuan. Sulit mencari orang yang seperti ini. Akan menjadi nilai plus tersendiri jika arsitek juga seorang marketing yang handal, karena bisa mendapatkan proyek lebih banyak jika harus dilakukan marketing sendirian. Syarat bagi seorang marketing adalah memiliki kemampuan bersosialisasi yang tinggi dan memilki jaringan kerja yang luas. Seorang marketing juga harus bisa meyakinkan calon klien agar mau menjadikan arsitek yang dipromosikan.

Gambar 3 : Port folio arsitek dapat pula menjadi sarana promosi marketing untuk memikat klien

Seiring dengan kerja dari marketing yang bertambah baik, maka akan semakin banyak klien yang bermunculan. Kerumitan proyek pun akan bertambah. Saat itulah arsitek harus menambah tenaga kerja yang akan membantunya. Penambahan ini biasanya dimulai dengan seorang asisten arsitek agar proyek yang ditangani tidak seluruhnya dikerjakan oleh seorang arsitek saja. Sedangkan marketing, selain memasarkan dia juga akan berlaku sebagai administrasi sementara dan jika beban pekerjaannya bertambah, maka dibutuhkan tenaga administrasi untuk membantunya.
Jika pada awalnya arsitek dapat bekerja dengan pengetahuan teknis terbatas yang dimilikinya, maka pada proyek yang lebih banyak dan lebih rumit, pengetahuan tersebut tidak bisa diterapkan dengan baik karena keterbatasan waktu. Tenaga engineer menjadi dibutuhkan, terutama engineer dalam bidang konstruksi. Kepartneran antara seorang arsitek dan engineer sipil merupakan kombinasi terbaik. Seperti sebuah pernyataan "An Architect knows something about everything. An engineer knows everything about one thing" (Seorang Arsitek tahu sedikit tentang banyak hal. Seorang Engineer tahu semua tentang satu hal) .
Tenaga-tenaga lain pun akan bertambah seiring dengan bertambahnya pekerjaan. Penambahan asisten arsitek maupun asisten engineer tidak dapat dihindari. Bahkan penambahan tenaga-tenaga ahli dalam bidang perkotaan, elektrikal dan mekanikal, lingkungan, dan lain-lain tak terhindari. Hal ini menjadikan kantor arsitek ini berubah dari sebuah studio pribadi menjadi biro arsitek dan berkembang menjadi konsultan multi disiplin. Tentu saja semua itu harus diurus masalah hukum nya, terutama tentang status usaha dan perusahaannya.�

Gambar 4 : Sebuah ilustrasi seorang pegawai administrasi melapor akan kebutuhan tenaga kerja kepada kepala perusahaan

Sebuah perusahaan yang baik akan membutuhkan pencatat keuangan dan membukukannya. Tenaga accounting akan memberikan apa yang dibutuhkan dari pencatatan keuangan. Manajemen keuangan pun akan menjadi lebih baik dengan adanya tenaga kerja yang mengerti bagaimana mengatur keuangan. Dengan begitu arsitek tidak perlu repot-repot lagi mengurus keuangan perusahaan dan bisa lebih berkonsentrasi bekerja dengan proyek-proyeknya.
Saat perusahaan yang dimiliki makin kompleks, maka sebaiknya perusahan dipecah menjadi divisi-divisi khusus. Divisi ini bisa terbagi atas dua model :
1. Pembagian divisi berdasarkan bidang keahlian pekerjaan (misalkan : Bidang Arsitektur, Bidang Sipil dan Konstruksi, Bidang Pengawasan)
2. Pembagian divisi berdasarkan proyek yang sedang dikerjakan (misalkan : Divisi proyek A, Divisi Proyek B, Divisi Proyek C, dst)�
Semakin kompleks perusahaan, maka akan semakin banyak pula bidang-bidang yang akan muncul dari konsultan tersebut. Agar pengontrolan perusahaan makin baik, maka harus dibuat Standar Operasional Prosedur (SOP) untuk mengatur kegiatan pada perusahaan tersebut agar lebih rapi dan tertib. Perusahaan-perusahaan besar akan sangat konsen dengan hal ini karena berkaitan erat dengan manajemen perusahaan yang bisa meningkatkan citra perusahaan. Perusahaan yang telah mendapatkan ISO akan memberikan nilai yang lebih pada kesempatan mendapatkan proyek yang lebih besar dan prestisius.


KESIMPULAN
Tidak menutup kemungkinan bagi para lulusan sarjana arsitek untuk memulai karir dari bawah, selama dia berani melakukannya dan tidak malu untuk mencari klien. Dengan bantuan tenaga marketing, asisten arsitek, engineer, staf administrasi dan akuntan, dan tenaga-tenaga ahli lain akan menjadikan konsultan semakin baik. Tentu saja jika manajemen perusahaan nya juga dikelola dengan baik. Manajemen merupakan kunci keberhasilan dari perusahaan-perusahaan untuk menjadi besar dan lebih besar lagi.



DAFTAR PUSTAKA
2007, Matthew Frederick, 101 Things I Learned in Architecture School, MIT Press
2008, Dr.Ir.Sugeng Triyadi,MT, Bahan Perkuliahan Manajemen Proses Proyek, ITB�
2009, Catatan Kuliah Arsitektur dan Teknologi, Dr.Ir. Sugeng Triyadi, MT tgl 23 Apr 2009


SUMBER GAMBAR
Gambar 1 : http://media.collegepublisher.com/media/paper1233/stills/7e3v0min.jpg
Gambar 2 : http://www.residentialarchitects.us/architect-client-600.jpg
Gambar 3 : http://www.stocklayouts.com/images/Blog/architect-business-marketing-graphic-design.jpg
Gambar 4 : http://www.inso.tuwien.ac.at/typo3temp/pics/7fed762f98.gif



Apr 27, 2009

Pantheon, Pencapaian Arsitektur Romawi yang Abadi

PANTHEON, PENCAPAIAN ARSITEKTUR ROMAWI YANG ABADI

Bangsa Romawi dengan kekaisarannya yang sangat besar, merupakan babak akhir dari masa klasik peradaban barat. Dengan berbagai pencapaian besar yang mereka raih, menjadikan bangsa Romawi menjadi legenda, seperti halnya Yunani. Kekaisaran Romawi yang berkuasa Memang bangsa Romawi tidak terlepas dari pengaruh Yunani. Kebanyakan ilmu yang berkembang pada zaman ini adalah warisan dari bangsa Yunani, dan juga mengadopsi pengetahuan timur seperti dari Mesir.
Banyak sekali pencapaian yang diraih, tapi dalam bidang arsitektur, pencapaian terbesar mereka adalah sebuah bangunan yang bernama PANTHEON. Pantheon merupakan sebuah kuil penyembahan dewa-dewa yang dipercaya oleh Romawi. Tidak ada dewa yang secara spesifik dijelaskan disini, dianggap kuil ini dipersembahkan untuk semua dewa.


Gambar 1 : Parthenon dari tampak depan


Pantheon pada awalnya dibuat pada tahun 27 SM – 25 SM oleh Marcus Vipsanius Agrippa, yang dengan jelas tertulis pada Portico (beranda bertiang), yaitu M•AGRIPPA•L•F•COS•TERTIUM•FECIT, "Marcus Agrippa, anak dari Lucius, Konsul untuk ketiga kalinya, membangun bangunan ini." Patheon pada awalnya dibuat dengan tempat pemandian dan taman-taman. Tapi bangunan awal ini telah hancur pada tahun 80 M, dan kemudian dibangun ulang.
Pembangunan ulang Pantheon dilakukan pada tahun 118 M dan selesai pada tahun 128 M. Dibuat oleh Kaisar Hadrian dan arsitek nya yang tidak dikenal. Hadrian adalah kaisar yang senang berwisata ke timur, dan seorang pengagum kebudayaan Yunani.
Seperti yang kita ketahui, bangsa Yunani dan Romawi telah mendirikan banyak bangunan bundar, dan yang paling mendekati bentuk Pantheon adalah Arsinoeion, sebuah tholos yang dibuat pada tahun 270 SM di pulau Samothrace di Aegean Utara. Tapi tholos ini tidak sebesar Pantheon yang bisa membuat orang menahan nafas ketika melihatnya.
Secara struktur, bentang dome nya adalah 142 feet, atau sekitar 43,2 meter, yang tidak terkalahkan bahkan sampai 1400 tahun kemudian, Basilika St. Peter di Roma hanya bisa mencapai bentang 139 feet, atau sekitar 42,5 m saja. Keseimbangan proporsi yang sempurna dari ruang dalam adalah karena diameter dalam dome sama dengan tinggi dari lantai ke oculus (bagian terbuka dari dome Pantheon).


Gambar 2 : Denah Pantheon


Konstruksi dari bangunan ini benar-benar cemerlang, rumit dan asli, tapi tidak terekspose bagian dalamnya. Pada dasarnya struktur yang digunakan adalah struktur Bearing Wall (dinding pemikul). Keseluruhan bagian dome ditutupi dengan ornamen arsitektur yang merupakan variasi. Bahan yang digunakan sebagai strukturnya ada beton romawi dengan material pengisi yaitu : travertine, tufa, bata, dan light volcanic pumice. Cara menggunakan materialnya pun jenius. Seiring dengan tingginya bangunan, maka material campuran betonnya juga menggunakan bahan-bahan yang ringan. Pondasi nya menggunakan batu, dan bagian atasnya menggunakan light pumice, dan dibuat lubang oculus sebesar 28 feet atau sekitar 8,5 m. Entah bagaimana caranya dome yang dibuat dengan beton romawi yang pada jaman itu belum memiliki kekuatan seperti beton jaman sekarang, tapi masih bisa tegak berdiri hingga saat ini. Padahal bangunan yang dibangun pada masa itu rata-rata tinggal sejarahnya saja. Kalaupun ada maka tinggal puing-puingnya. Sedangkan Pantheon masih tegak berdiri dan masih berfungsi.


Gambar 3 : Potongan Pantheon yang memperlihatkan ssistem struktur dan oculus nya


Lubang oculus yang menarik hati ini merupakan suatu klimaks dari padangan mata pengunjung yang datang ke Pantheon. Lubang ini dibuat untuk menggambarkan kedekatan dengan cahaya surga. Lintasan matahari yang melintasi lubang oculus ini menjadikan pencahayaan di dalam Pantheon terasa karena adanya pantulan cahaya ke dinding dan lantai. Bentuk bundar yang nyaris sempurna pada bagian dalam dome sepertinya tidak pernah dilihat di permukaan bumi manapun sebelumnya. Bagaikan sebuah efek yang tak pernah berubah seperti hubungan dewa-dewa, alam, manusia, dan situasinya.


Gambar 4 : Lubang Oculus pada Dome Pantheon


Pantheon banyak mengilhami pembuatan bangunan-bangunan masa kini, sebagai penggambaran bangunan yang merupakan pencapaian tertinggi keagamaan dan ambisi politik. Patheon ditiru pada bangunan Andrea Palladio, Villa Rotunda di Italia, dan Durban Hall di India.

Bangunan ini juga pernah digunakan makam bagi banyak orang terkenal, seperti pelukis terkenal, Raphael dan Annibale Caracci, arsitek Baldassare Peruzzi dan dua raja dari Italia, yaitu: Vittorio Emanuele II dan Umberto I, dan ratu dari Umberto I, Margherita. Pada akhirnya, bangunan kuil ini pun berubah fungsi menjadi gereja, sejak diubah fungsinya oleh Paus Boniface IV pada tahun 609 M, dan dikenal tidak lagi sebagai Pantheon, tapi dengan nama baru, Roman Catholic Church Sta. Maria Rotonda, yang sampai sekarang masih digunakan.




DAFTAR PUSTAKA


1. David Watkin, A History of Western Architecture, Laurence King Publishing, Great Britain, 1992
2. http://www.essential-architecture.com/ROME/ROME.htm
3. http://buildroman.com/site/
4. http://www.buzzle.com/articles/roman-pantheon-architecture.html
5. http://www.gothereguide.com/pantheon+rome-place/
6. http://www.indfy.com/delhi-picture-gallery/rashtrapati-bhavan/rashtrapati-bhavan15.html


CATATAN :
Tulisan ini dibuat untuk tugas mata kuliah Arsitektur dan Teknologi (AR5221), Dosen Dr.Ir.Sugeng Triyadi, MT, Program Pascasarjana Arsitektur ITB atas nama Yudhiarma (25208024).

Apr 23, 2009

Rumah Prefab Sebagai Solusi Green Design

RUMAH PREFAB SEBAGAI SOLUSI GREEN DESIGN


PENDAHULUAN
Konstruksi rumah dengan mode prefab atau modular sedang menikmati booming di pasar green building, yang mengetengahkan isu global perubahan iklim. Sejumlah orang berpikir bahwa rumah prefabricated atau bangunan modular berarti juga keseragaman yang dingin, tetapi tidak semua bangunan yang bersifat prefabricated menjadi seperti yang dipikirkan banyak orang. Ada pula rumah rumah prefabricated yang hijau, indah, nyaman, dan paling penting adalah tidak membebani bumi.

PREFAB DAN PENGERTIANNYA
Prinsip dasar dari konstruksi rumah prefab adalah bagian-bagian dari suatu rumah, atau modul, adalah dibangun dalam suatu lingkungan pabrik yang terkontrol, diangkut ke satu lokasi proyek pada saat memasuki tahap penyelesaian, dan dihubungkan serta menempatkan di atas pondasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Sambungan yang muncul pada rumah prefab bisa berjumlah sedikit, bisa juga berjumlah banyak, tergantung dari model dan pengembangan sistem sambungan pada prefabnya.
Sebagian besar orang menganggap rumah prefab dihubungkan dengan desain yang benar-benar modern. Desain Modern secara tipikal ditandai dengan garis-garis yang bersih, bentuk kuat, menggunakan bahan yang modern seperti beton, baja, alumunium, dan sedikit sampai tidak ada dekorasi yang ditambahkan pada bangunan. Bangunan Modular memungkinkan desain modern dibawa ke pasar utama karena itu secara umum mengurangi biaya konstruksi dan biaya desain secara signifikan ketika dibandingkan dengan rumah yang dibuat secara manual. Akhir-akhir ini, mulai muncul pilihan rumah prefab yang jauh menggunakan prinsip "green building".

RAMAH LINGKUNGAN RUMAH PREFAB
Tujuan utama dari membangun rumah yang bernafaskan green building adalah untuk mengurangi dampak lingkungan nya sementara juga membuat suatu lingkungan sehat untuk penghuni. Arsitek dan pembangun melakukan ini dengan cara menekankan efisiensi energi, mengurangi penggunaan air bersih dalam proses membangun, memilih bahan bangunan yang sehat dan suistainable, dan memilih lokasi yang bisa meminimumkan gangguan lingkungan.
Desain dan konstruksi Rumah prefab menawarkan sejumlah peluang unik untuk mencapai tujuan tersebut. Pertama, seperti yang kita ketahui bahwa dalam pembuatan elemen prefab yang dilakukan di pabrik, sudah ada kontrol yang dilakukan di lingkungan pabrik menjadikan perancang / pembangun untuk bisa dengan sangat presisi dalam perencanaan material dan penggunaan materialnya. Hanya akan ada sedikit limbah jika dibandingkan dengan teknik konstruksi standar. Kedua, sulit sekali menemukan material yang ramah lingkungan yang mudah dibeli dalam jumlah besar dan digunakan pada banyak proyek, meminimumkan keterlambatan dan memastikan bahwa tidak ada “jalan pintas” sehubungan dengan bahan tak tersedia. Ketiga, pembelian dengan jumlah yang besar ini dan pengiriman sejumlah modul ke lokasi pembangunan rumah secara dramatis akan mengurangi polusi dari transportasi ke dan dari lokasi. Dan akhirnya, gangguan dari lokasi konstruksi dapat diminimumkan karena tidak lagi diperlukan penyimpanan material di lapangan dalam jangka waktu yang lama
Selain dari menjaga lingkungan, unsur-unsur ini juga membantu menurunkan biaya dan memendekkan waktu pengerjaan proyek. Bahan bisa dibeli dalam jumlah yang besar dan bisa mendapatkan harga yang menarik. Tukang-tukan terampil menjadi dipekerjakan secara penuh dan bisa bekerja memasang modul untuk banyak rumah prefab dalam waktu yang singkat. Dan, proses konstruksi dalam ruangan mengeliminasi keterlambatan dan kerusakan sehubungan dengan kondisi cuaca, seperti yang sering terjadi pada konstruksi standar.

CONTOH RUMAH PREFAB RAMAH LINGKUNGAN

Rumah prefab ramah lingkungan muncul dalam semua bentuk dan ukuran. "Lebih kecil adalah lebih baik" merupakan konsep dari Wee House oleh Alchemy Architects. Alchemy menawarkan sejumlah pilihan dari material yang ramah lingkungan, teknologi, dan gaya untuk rumah prefab mereka. Rumah-rumah tersebut muncul dalam bentuk unit yang tersendiri atau dalam unit modul yang lebih besar jika kita membutuhkan lebih banyak ruangan. Sementara rumah prefab yang diinginkan sedang diproduksi, pemilik rumah memerlukan kontraktor untuk menyelesaikan pondsi, peralatan utilitas, dan yang tidak tersedia dari rumah prefab. Dengan cara seperti ini maka kita dapat menghemat waktu, uang dan secara dramatis menurunkan dampak lingkungan anda dengan tinggal di rumah prefab.


Contoh lain dari rumah prefab bergaya modern adalah desain dari Michelle Kaufmann Design's (MKD), Sunset Breezehouse. Dirancang melalui satu kerjasama antara MKD dan Sunset Magazine, Breezehouse mempunyai satu “BreezeSpace” yang diletakkan di pusat di bawah satu atap berbentuk kupu-kupu. breezeway atau serambi ini memungkinkan anda untuk “membiarkan lingkungan masuk” ke ruang keluarga dan ruang makan, mengaburkan batasan antara interior dan eksterior serta meningkatkan fungsi dari ruang-ruang tanpa membangun banyak dinding serta langit-langit. Rumah ini tersertifkasi oleh Energy Star dan benar-benar efisien, dengan penyekat yang terbuat dari open cell foam dan didempul untuk mengeliminasi kebocoran udara. Breezehouse juga memiliki sistem plumbing yang bisa menghemat penggunaan air, pemanas air yang hanya hidup jika diperlukan, dan , sistem ventilasi mekanik yang 30% lebih efisien jika dibandingkan dengan sistem pengudaraan biasa. Benar-benar rumah yang efisien dan menarik.

Desain rumah prefab inovatif yang lain adalah Solaleya Home. Solaleya Home benar-benar berputar untuk mengikuti matahari dalam rangka untuk menggunakan tenaga matahari untuk pemanasan pasif. Rotasi ini benar-benar efisien energi, menyediakan perubahan terus menerus dari pemandangan, dan memasukkan cahaya alami yang hangat ke dalam ruangan. Struktur terbuat dari satu tiang dan lengkungan, menjadikan rumah tahan terhadap angin topan dan gempa. Rumah ini juga dinilai baik oleh Energy Star dan merupakan rumah pilihan untuk mengikuti matahari sepanjang tahun.

Contoh Terakhir bagi yang mencari desain yang sedikit lebih tidak modern adalah rumah yang dikembangkan oleh Bamboo Technologies di Hawaii. Rumah prefab ramah lingkungan ini adalah terbuat hampir seluruhnya dari bahan bambu, salah satu bahan bangunan yang paling berkesinambungan dari bahan bangunan yang ada. Anda bisa mengubah versi untuk area iklim apapun, sehingga tidak perlu takut jika anda tidak tinggal di lingkungan beriklim tropis. Dan rumah bambu ini kuat menahan gempa dan angin topan.

KESIMPULAN
Rumah prefab merupakan pilihan yang tepat bagi bumi karena lebih ramah lingkungan dengan kualitas yang terjaga. Model rumah prefab yang berkembang saat ini tidak saja rumah yang berkesan dingin tanpa ekspresi, tapi juga ada yang hangat dan menyenangkan. Dari contoh-contoh yang telah disajikan, rumah prefab ini memiliki banyak keuntungan, antara lain cepat dibangun, kualitas terjamin, mudah dalam pengerjaan, hemat biaya secara keseluruhan, tidak kalah indah dibanding rumah yang dibuat secara konvensional, dan yang pasti, ramah lingkungan. Tapi tidak semua desain yang telah ada dapat dengan langsung diterapkan karena perbedaan iklim antara tempat dikembangkannya rumah prefab (kebanyakan di Eropa dan Amerika). Oleh karena itu perlu disesuaikan dan dikembangkan oleh para arsitek lokal agar lebih sesuai.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.lowimpactliving.com/blog/2007/09/24/green-prefab-homes-prefabulous/
http://www.prefabs.com/PrefabHomes/AlchemyArchitects/Alchemy_Architects.htm
http://www.prefabs.com/PrefabHomes/AlchemyArchitects/weeOne.htm
http://www.solaleya.com/
http://www.bambootechnologies.com/bbhomes.htm

CATATAN :

Tugas ini dibuat untuk mata kuliah ARSITEKTUR DAN TEKNOLOGI nya Dr. Ir. Sugeng Triyadi, MT, Jurusan Arsitektur ITB Program Pasca Sarjana atas nama YUDHIARMA (25208024).